Dalem Sangsi: Akar Leluhur di Jantung Bangli

Di Desa Bunutin yang tenang, di Kecamatan Bangli, menjulang sebuah pura yang menyimpan sejarah panjang dan mendalam. Pura itu bernama Dalem Sangsi, sebuah Pura Kawitan yang menjadi pusat spiritual bagi keturunan Ida Bethara leluhur.

 

Dalem Sangsi bukan hanya sekadar bangunan suci, tetapi juga simbol dari akar leluhur yang kuat. Di dalam pura ini, terukir prasasti yang menceritakan garis keturunan Ida Bethara leluhur dalam aksara Bali berbahasa Kawi. Prasasti ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang keluarga dan komunitas yang menghormati Dalem Sangsi sebagai sumber kehidupan.

 

Nama "Dalem" sendiri memiliki makna yang kuat dalam budaya Bali. Dalam konteks yang lebih luas, "Dalem" dapat merujuk pada gelar penguasa atau raja, seperti Ida Dalem Sri Aji Tegal Besung. Gelar ini menunjukkan kedudukan yang tinggi dan dihormati dalam masyarakat.

 

Pura Kawitan Dalem Sangsi menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial bagi masyarakat Bunutin dan sekitarnya. Di pura ini, berbagai upacara adat dan keagamaan dilaksanakan untuk memohon keselamatan, keberkahan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

 

Selain itu, Pura Kawitan Dalem Sangsi juga menjadi tempat diresmikannya Manca Agung Kecamatan Bangli. Peresmian ini menunjukkan betapa pentingnya pura ini dalam kehidupan sosial dan pemerintahan di wilayah tersebut.

 

Kisah tentang Dalem Sangsi adalah kisah tentang penghormatan terhadap leluhur, pelestarian budaya, dan penguatan komunitas. Pura Kawitan Dalem Sangsi menjadi simbol dari identitas dan jati diri masyarakat Bunutin, serta pengingat akan pentingnya menjaga warisan leluhur untuk generasi mendatang.

 

Hingga kini, Pura Kawitan Dalem Sangsi tetap menjadi pusat spiritual dan budaya yang hidup di Desa Bunutin. Pura ini menjadi tempat di mana masyarakat berkumpul, berdoa, dan merayakan kehidupan. Kisah tentang Dalem Sangsi adalah inspirasi bagi kita semua, bahwa dengan menghormati leluhur dan menjaga tradisi, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik.