Kisah Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel: Sang Brahmana Penyelamat Bali

Di tengah pusaran sejarah Bali yang penuh dengan dinamika politik dan peperangan, muncul seorang tokoh yang memainkan peran krusial dalam transisi pemerintahan di pulau dewata ini. Namanya Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel, yang dikenal luas sebagai Mpu Jiwaksara. Sebagai seorang Brahmana dari garis keturunan Mahagotra Pasek Sanak Sapta Resi, beliau lahir sekitar tahun 1300 M dan menjadi salah satu figur penting dalam sejarah Bali.

Mpu Jiwaksara, putra dari Mpu Dwijaksara II, memulai karirnya sebagai seorang Brahmana yang taat menjalankan tugas keagamaannya. Namun, takdir membawa beliau ke dalam dunia politik ketika beliau diangkat menjadi senopati oleh Raja Bali Shri Aji Tapohulung pada tahun 1335 M dengan sebutan Patih Ulung. Pengangkatan ini menandai awal dari keterlibatan beliau dalam pemerintahan Bali.

Tahun 1343 M menjadi titik balik dalam sejarah Bali. Kerajaan Bedahulu, yang telah berdiri selama berabad-abad, runtuh di bawah serangan Majapahit. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Mpu Jiwaksara diangkat menjadi Adipati Bali oleh Majapahit dengan gelar Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel. Beliau kemudian mengajukan permohonan kepada Ratu Tribhuwana Tunggadewi di Majapahit untuk digantikan sebagai Adipati, mengingat status beliau sebagai seorang Brahmana yang telah meninggalkan tugas ke-Brahmanaan-nya.

Namun, setelah Adipati Samprangan gagal memadamkan pemberontakan yang dipimpin oleh Kyayi Kayu Selem, Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel kembali diangkat sebagai Patih Amangku Bumi. Dengan kepemimpinan beliau, upaya perdamaian berhasil dilakukan, dan Bali mulai stabil kembali.

Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel dianggap sebagai tokoh yang paling bertanggung jawab untuk menyelamatkan Bali setelah keruntuhan kerajaan Bedahulu. Sebagai satu-satunya pejabat senior yang terbebas dari konflik perang dan masih hidup karena statusnya sebagai Brahmana, beliau memainkan peran kunci dalam menjaga kontinuitas pemerintahan dan kehidupan sosial di Bali.

Hingga hari ini, keturunan Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel mengelola Pura Pasek Gelgel Aan di Kabupaten Klungkung, sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan warisan budaya yang beliau tinggalkan.

*Referensi:*
- "Sejarah Bali" oleh I Gusti Bagus Sugriwa
- "Babad Pasek Gelgel" (manuskrip kuno)
- "The History of Bali" oleh I Wayan Ardika


Komentar

Postingan Populer