Arya Kebon Tubuh: Antara Takdir, Keberanian, dan Kehormatan
Di tengah riwayat tanah Bali yang kaya akan kisah kepahlawanan dan intrik, terukir nama Arya Kebon Tubuh. Seorang tokoh yang lahir dari tragedi, tumbuh dalam perlindungan, dan diuji oleh keberanian serta kehormatan.
Arya Kebon Tubuh adalah putra dari raja Beringkit, kerajaan yang hancur dalam puputan melawan I Gusti Agung Putu dan I Gusti Celuk. Di tengah kobaran api dan darah, Arya Kebon Tubuh berhasil selamat, sebuah takdir yang membawanya ke pelukan raja Kaba-Kaba. Di sana, ia dirawat dan dibesarkan sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada I Gusti Celuk di Belayu.
Ketika Desa Batannyuh mulai ditata, Arya Kebon Tubuh ditempatkan di ujung utara Puri Belayu. Tempat itu, yang disebut "Kebon" karena berupa tegalan lapang dan ditumbuhi "Tubuh" atau pohon kelapa, kelak dikenal sebagai Desa Batannyuh. Di sanalah Arya Kebon Tubuh memulai babak baru dalam hidupnya.
Kisah keberanian Arya Kebon Tubuh terukir dalam legenda pembunuhan harimau hitam (macan selem) di Blambangan. Dalem mengutus Sri Semara Kepakisan Arya Kepakisan (Nyuh Aya) untuk menuntaskan tugas yang sudah lama diemban oleh Arya Kebon Tubuh. Ketika Pangeran Nyuh Aya berhasil membunuh harimau itu, Arya Kebon Tubuh mengumumkan bahwa ia juga telah membunuhnya.
Untuk menghindari perselisihan, Dalem Sri Semara Kepakisan memberikan penghargaan yang sama kepada Pangeran Nyuh Aya dan Arya Kebon Tubuh. Sebuah piagam yang mendokumentasikan hak kehormatan, penghormatan, serta tata cara upacara hidup dan mati bagi keturunan mereka.
Kepercayaan Raja Bali kepada Arya Kebon Tubuh dibuktikan dengan tugas yang diembannya, yaitu menyerahkan Pura Kahyangan "Dalem Tugu". Sebuah tugas suci yang menunjukkan kedudukan Arya Kebon Tubuh dalam hierarki spiritual Bali.
Hingga akhir hayat, keturunan Arya Kepakisan (Nyuh Aya) dan Arya Kebon Tubuh diberikan hak istimewa dalam upacara kematian. Mereka boleh menggunakan bade tumpang pitu, berhiaskan kapas 9 warna, balai si lung lung, kajang kawitan, balai lunjuk tiga undag, serta petulangan berbentuk harimau hitam (macan selem).
Kisah Arya Kebon Tubuh adalah cerminan dari perjalanan hidup yang penuh liku, keberanian yang diuji, dan kehormatan yang dijunjung tinggi. Ia adalah simbol dari ketahanan, adaptasi, dan pengabdian kepada masyarakat. Kisahnya terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Bali, sebagai inspirasi untuk menghadapi tantangan dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
Komentar
Posting Komentar