Arya Kepakisan.

Arya Kepakisan adalah seorang Ksatria di sebuah kerajaan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Bali, terutama pada abad ke-14 ketika Kerajaan Majapahit menyerang dan menaklukkan Bali. Berikut adalah detail tentang kisah hidup dan perannya:

Arya Kepakisan dipercaya sebagai keturunan Sri Jayasabha, yang merupakan keturunan Maha Raja Airlangga, Raja Kahuripan (Jawa). Gelar "Kepakisan" diberikan oleh Brahmana yang ditugaskan sebagai Raja (Dalem) atau Kesatria. Arya Kepakisan sendiri adalah Sira-Arya Kepakisan, seorang kesatria yang sangat berpengaruh.

Arya Kepakisan tiba di Bali pada tahun 1352 Masehi, atas perintah Gajah Mada, untuk memadamkan pemberontakan di 39 desa Bali Aga. Ia berhasil menaklukkan desa-desa tersebut satu demi satu dan kemudian diangkat menjadi Mahapatih di Kerajaan Samprangan oleh Dalem Sri Kresna Kepakisan.

Arya Kepakisan dikenal karena kesaktiannya dan kemampuannya sebagai seorang panglima perang. Ia juga menunjukkan kepemimpinan yang handal dengan menjadi Patih Agung kerajaan Samprangan, mendampingi Sri Aji Kresna Kepakisan, raja Samprangan.

Arya Kepakisan memiliki tujuh orang putra, diantaranya Arya Nyuh Aya, Arya Patandakan, Arya Ksatrya, Arya Pelangan, Arya Akah, Arya Kaloping, Arya Cacaran, dan Arya Anggan. 

Keturunan Arya Nyuh Aya kemudian memegang peranan penting dalam sejarah dan pemerintahan di Bali. Arya Nyuh Aya lahir di desa Nyuh Aya. Arya Nyuh Aya sendiri dikenal karena kesaktiannya membunuh harimau hitam (Macan Selem) di Blambangan (Banyuwangi). 

Keturunan Arya Kepakisan tersebar di berbagai wilayah Bali dan masih mengenang leluhur mereka melalui Pura Kawitan Arya Kepakisan. Pura Kawitan Arya Kepakisan merupakan simbol penting dari warisan Arya Kepakisan. Di pura ini, tersimpan sejarah dan tradisi yang terkait dengan Arya Kepakisan dan keturunannya. Pura ini juga menjadi tempat pemujaan bagi masyarakat Bali yang merupakan keturunan Arya Kepakisan.

Komentar

Postingan Populer