I Gusti Anglurah Panji Sakti: Pendiri Buleleng yang Sakti Mandraguna
Di pertengahan abad ke-17, di pesisir utara Bali, berdiri sebuah kerajaan baru bernama Buleleng. Kerajaan ini lahir dari tangan seorang pemimpin yang gagah berani, sakti mandraguna, dan penuh karisma: I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang juga dikenal dengan berbagai nama seperti Ki Panji Sakti, I Barak, Gusti Panji, dan Gede Pasekan. Ia adalah raja pertama Buleleng, memerintah dari tahun 1660 hingga 1700, dan namanya terukir dalam sejarah sebagai pendiri kerajaan yang makmur dan disegani.
I Gusti Anglurah Panji Sakti bukanlah orang sembarangan. Ia adalah keturunan bangsawan dari Dalem Sagening raja Gelgel yang memerintah sejak tahun 1580 Masehi. Ibunya adalah seorang selir bernama Ni Luh Pasek, berasal dari Desa Panji, Den Bukit. Diperkirakan ia lahir pada tahun 1584 Masehi, dan sejak kecil ia dikenal dengan nama Ki Barak Panji.
Sejak kecil, Ki Barak Panji sudah menunjukkan tanda-tanda kekuatan supranatural. Konon, kesaktiannya ini membuat permaisuri I Gusti Ayu Brangsinga merasa khawatir dan meminta agar ia diasingkan. Pada usia 12 tahun, ia diasingkan ke Desa Panji, ditemani oleh ibunya, pamannya, 40 prajurit setia, dan pusaka-pusaka leluhur.
Di Den Bukit, Ki Barak Panji tidak tinggal diam. Dengan kecerdasan dan keberaniannya, ia berhasil menyatukan wilayah tersebut dan mendirikan Kerajaan Buleleng pada tahun 1660. Ia kemudian dikenal sebagai I Gusti Anglurah Panji Sakti, raja pertama Buleleng.
Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Buleleng mencapai puncak kejayaan. Wilayahnya meluas, meliputi Buleleng, Jembrana, Blambangan, hingga Pasuruan. Ia dikenal memiliki pusaka keris sakti bernama Ki Tunjung Tutur dan Ki Semang, serta pasukan perang yang kuat bernama Taruna Goak. Pasukan ini terkenal dengan keberanian dan keahliannya dalam berperang.
Namun, kejayaan Kerajaan Buleleng tidak berlangsung selamanya. Setelah I Gusti Anglurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, kerajaan ini mengalami kemunduran. Kerajaan Buleleng jatuh ke tangan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Mengwi dan Karangasem.
Pada abad ke-19, Buleleng menjadi incaran penjajah Belanda. Pada tahun 1846, 1848, dan 1849, Buleleng diserang oleh Belanda, dan akhirnya jatuh ke tangan penjajah. Meskipun demikian, semangat kepahlawanan I Gusti Anglurah Panji Sakti tetap hidup dalam ingatan masyarakat Buleleng. Ia dikenang sebagai pendiri kerajaan yang gagah berani, sakti mandraguna, dan berjasa besar bagi kemajuan Buleleng.
Referensi:
- 1 I Gusti Ngurah Jelantik adalah raja Gelgel yang memerintah sejak 1580 M (Sumber: Babad Buleleng).
- 2 Kisah pengasingan Ki Barak Panji karena kekuatan supranaturalnya (Sumber: Folklore Buleleng).
- 3 Pendirian Kerajaan Buleleng pada tahun 1660 (Sumber: Sejarah Kerajaan Buleleng).
- 4 Wilayah kekuasaan Kerajaan Buleleng pada masa kejayaannya (Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia).
Komentar
Posting Komentar