Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Arya Belog.

Dalam Babad Arya Sentong yang dipetik dari Babad Usana Jawa menjelaskan bahwa jaman dahulu ada seorang raja Kauripan yang bernama Sri Aji Jayabaya memiliki putra diantaranya Ratu Dandang Gendis, Sri Arya Kauripan dan Arya Damar atau yang biasa disebut Adityawarman yang ikut ke Bali bersama Gajah Mada pada th.1343. . Sri Arya Damar inilah yang menurunkan Arya Belog. Arya Damar memiliki tujuh orang putra diantaranya Arya Kenceng, Arya Sentong, Arya Baletang, Arya Belog, Arya Kutawaringin, Arya Kepakisan, dan Arya Benculuk.          Sementara dalam Babad Sad Arya dijelaskan bahwa Arya Belog juga disebut Arya Pudak seperti yang tertulis dalam prasasti di Jawa. Lalu apakah Arya Belog dan Arya Tan Wikan adalah sama? Mengenai Arya Tan Wikan adalah hal yang keliru karena dalam buku Babad manapun tidak ada istilah Arya Tan Wikan. Karena Arya Belog dalam logat Jawa dibaca Arya Belok lawan kata Arya Kenceng. Ada orang yang mengatakan bahwa Arya Belog itu sebenarnya Arya Blaug. Karena kesulitan

Sejarah Pasek Tatar Pidpid.

Mpu Gnijaya menikah dengan Dewi Manik Geni melahirkan 7 Pendeta yang lazim disebut "Sapta Rsi" atau 7 Pendeta. Anak ke-3 dari Mpu Gnijaya bernama Mpu Wiradnyana (salah satu dari Sapta Rsi) mengawini putri Mpu Panataran dan dikaruniai seorang anak bernama Mpu Wiranatha. Mpu Wiranatha kawin dengan Dewi Amertha Manggali melahirkan tiga anak yaitu: Mpu Purwanatha, Ni Ayu Wetan dan Ni Ayu Tirtha. Mpu Purwanatha pindah dari Daha/ Kediri ke Desa Panawijan, wilayah Tumapel karena merasa dihina Kerthajaya/ Dandanggendis Raja Kediri yang bertahtha 1116 - 1144 Isaka / 1194 -1223 M. Mpu Purwanatha memiliki dua anak yaitu Mpu Purwa dan Ken Dedes. Mpu Purwa menikahi putri aji Tatar melahirkan seorang anak bernama Arya tatar, arya tatar menurunkan Ki Gusti Pasek Agung Anglurah Tatar, kemudian menurunkan De Pasek Tatar/ De Pasek Lurah Tatar. Kendedes diculik dan dinikahi oleh Tunggul Ametung. Mpu Purwanatha ayah Kendedes marah atas kejadian ini dan mengutuk agar penculik putrinya akan mati t

Pungkusan Pasek Yang Berhubungan Dengan Nama Daerah Atau Desa Di BALI

Dalam Pasemetonan Pasek Sanak Sapta Rsi ada istilah nama Pungkusan atau  Nama  Panggilan  dan mungkin juga ada dalam Pasemetonan yang lain. Dan Nama Pungkusan Pasek sangat banyak dipengaruhi oleh nama tempat dan mungkin juga ada memberikan nama suatu Tempat menjadi nama Banjar atau Desa. Diantaranya adalah Pasek Tangguntiti. Pasek Tangguntiti adalah Keturunan Ida Mpu Ketek. Terciptanya Pungkusan Pasek Tangguntiti dilatari Sejarah Pembuatan Titi atau Jembatan  yang mana saat Keturunan Ki Pasek Tohjiwa dari Desa Pangkung Tibah membuat Jembatan untuk melewati Sungai Hoo Daerah Tabanan dalam rangka mencari Pemukiman baru.  Karena Jembatan yang dibikin sudah menyentuh Ujung atau Tanggu, daerah yang dituju akhirnya diberi nama  Tangguntiti yang berasal dari Ujung ( Tanggu ) dan Jembatan ( Titi ) atau Ujung Jembatan. Lama kelamaan Preti Sentana Ki Pasek Tohjiwa menggunakan Pungkusan Pasek Tangguntiti.  Berikutnya adalah Pasek Sorga. Pasek Sorga atau Sogra adalah Keturunan Ida Mpu Kananda. Nam