Arya Pelanggan.

Pada jaman dahulu ada seorang raja yang bernama Prabu Airlangga. Beliau memiliki dua orang putra yang bernama Jayabaya dan Jayasaba. Jayabaya memiliki tiga orang putra yaitu Sri Dandang Gendis, Sri Wandira, dan Sri Kusuma Wijaya. Sementara Jayasaba menurunkan Arya Kediri, Arya Kediri menurunkan Arya Kepakisan, dan Arya Kepakisan menurunkan dua orang putra yaitu Pangeran Nyuh Aya dan Pangeran Asak. Kemudian Pangeran Nyuh Aya memiliki delapan orang anak diantaranya Arya Petandakan, Arya Satra, Arya Pelangan, Arya Akah, Arya Kloping, Arya Cacaran, Arya Anggan, dan Arya Winiayu Adi. Kemudian Arya Pelangan memiliki tiga orang putra diantaranya Gusti Lemega, Gusti Poh Landung, dan Gusti Purasi.

Benarkah Arya Kepakisan memiliki gelar Sri Nararya Kresna Kepakisan? Dalam buku Babad Arya dan kisah perjalanan para Arya yang ditulis oleh Drs Km Suhardana pada halaman 58 dijelaskan bahwa sesuai dengan Pamencangah yang tersimpan di pura Kawitan Arya Kepakisan atau Arya Nyuh Aya, beliau hanya disebuit Arya Kepakisan. Karena beliau bertempat di desa Nyuh Aya maka beliau disebut juga Arya Nyuh Aya. Sehingga hanya dikenal Arya Kepakisan, bukan Sri Nararya Kresna Kepakisan. Gelar Sri Nararya Kresna Kepakisan diberikan oleh Prati Sentana beliau setelah beliau wafat. Pada tahun 1352 Masehi, Arya Kepakisan ditunjuk sebagai perdana menteri atau Patih Agung raja Bali yang bernama Sriaji Kresna Kepakisan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arya Belog.

Dalam Babad Arya Sentong yang dipetik dari Babad Usana Jawa menjelaskan bahwa jaman dahulu ada seorang raja Kauripan yang bernama Sri Aji Jayabaya memiliki putra diantaranya Ratu Dandang Gendis, Sri Arya Kauripan dan Arya Damar atau yang biasa disebut Adityawarman yang ikut ke Bali bersama Gajah Mada pada th.1343. . Sri Arya Damar inilah yang menurunkan Arya Belog. Arya Damar memiliki tujuh orang putra diantaranya Arya Kenceng, Arya Sentong, Arya Baletang, Arya Belog, Arya Kutawaringin, Arya Kepakisan, dan Arya Benculuk.          Sementara dalam Babad Sad Arya dijelaskan bahwa Arya Belog juga disebut Arya Pudak seperti yang tertulis dalam prasasti di Jawa. Lalu apakah Arya Belog dan Arya Tan Wikan adalah sama? Mengenai Arya Tan Wikan adalah hal yang keliru karena dalam buku Babad manapun tidak ada istilah Arya Tan Wikan. Karena Arya Belog dalam logat Jawa dibaca Arya Belok lawan kata Arya Kenceng. Ada orang yang mengatakan bahwa Arya Belog itu sebenarnya Arya Blaug. Karena kesulitan
Baca selengkapnya

Pasek Gelgel.

Pasek Gelgel yang saya baca dalam buku karangan Gusti Bagus Sugriwa yang berjudul Babad Pasek, tokoh Pasek Gelgel ada dua. Ada Pasek Gelgel keturunan dari Mpu Ketek, ada juga tokoh Kyai Agung Pasek Gelgel keturunan dari Mpu Witadarma yang ada hubungannya dengan Bendesa Manik Mas. Untuk lebih jelasnya, saya akan mengambil silsilah mulai dari Danghyang Tanuhun yang juga bergelar Mpu Lampita. Beliau adalah Mpu yang berputra lima orang yang disebut Panca Tirta diantaranya Mpu Genijaya, Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Kuturan, dan Mpu Baradah. Kemudian Mpu Genijaya memiliki tujuh orang putra yang disebut Sapta Resi diantaranya Mpu Ketek, Mpu Kananda, Mpu Wiradnyana, Mpu Witadarma, Mpu Ragarunting, Mpu Prateka, dan Mpu Dangka.                  Ada dua resi yang menurunkan Pasek Gelgel yaitu Mpu Ketek memiliki putra yang bernama Sangyang Pemacekan atau Arya Kepasekan. Kemudian Arya Kepasekan memiliki dua orang putra yaitu Mpu Pemacekan dan Kyai Agung Pemacekan. Nah, Kyai Agung Pemacekan inilah y
Baca selengkapnya

Sri Arya Karang Buncing.

Dalam buku Babad Pasek yang disusun oleh almarhum Jro Mangku Gde Ketut Soebandi pada halaman 336 dengan sub judul Arya Karang Buncing Ndewa Sraya di pura Pasek Gaduh dikisahkan patih Jayakaton yang berkedudukan di desa Belahbatuh Gianyar pada tahun Saka 829 atau tahun 907 Masehi dikisahkan patih sang Jayakaton memiliki seorang putra bernama Arya Rigih. Selanjutnya Arya Rigih menurunkan dua orang putra diantaranya Arya Rigis dan Narotama. Selanjutnya Arya Rigis menurunkan seorang anak laki-laki bernama Arya Kedi. Kemudian Arya Kedi menurunkan anak kembar buncing yang dinamakan Arya Karang Buncing. Anak kembar itu lalu dikawinkan. Setelah cukup lama menikah, belum juga memiliki anak. Lalu mereka memohon pada Hyang Widhi dan leluhur Pasek Gaduh di banjar Tengah desa Belah Batuh.             Dengan melakukan Dewa Seraya di pura Pasek Gaduh, akhirnya mereka melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Kebo Waruga. Setelah dewasa, Kebo Waruga diangkat menjadi patih oleh raja Sri Gajah
Baca selengkapnya