Tangkas Kori Agung.

Pada masa pemerintahan Sri Semara Kepakisan, yang lebih dikenal dengan nama Dalem Ketut Ngelusir, kerajaan Gelgel berada pada puncak kejayaannya. Kerajaan Gelgel adalah kerajaan yang terletak di Pulau Bali, dengan pusatnya di kawasan yang dikenal sekarang sebagai Desa Gelgel. Dalem Gelgel Ketut Ngelusir  memerintah dengan bijaksana sejak tahun Saka 1302 (1380 Masehi) hingga tahun Saka 1382 (1460 Masehi), menciptakan pemerintahan yang stabil dan sejahtera bagi rakyatnya. Namun, meskipun kemakmuran kerajaan semakin berkembang, sebuah tragedi pribadi yang memilukan terjadi di dalam lingkaran kerajaan.

Dalem Gelgel  memiliki seorang ajudan yang cerdas dan tampan yang bernama Pangeran Tangkas. Ia diangkat sebagai Anglurah di Kertalangu, dan diberikan gelar Igusti Pangeran Tangkas. Meskipun dikenal sebagai pahlawan tangguh yang selalu melindungi kerajaan, Igusti Pangeran Tangkas memiliki kekurangan besar yang sangat mempengaruhi hidupnya. Kekurangannya adalah kurang pertimbangan.

Suatu hari, Dalem Gelgel mengirimkan sebuah surat penting yang mengandung perintah langsung dari dirinya kepada Igusti Pangeran Tangkas. Surat itu berisi instruksi yang sangat berat, yakni agar sang pembawa surat dibunuh atas dasar kejahatan yang dilakukannya . Namun, yang tak disangka adalah bahwa pembawa surat tersebut adalah anaknya sendiri yang diberikan oleh seorang penjahat.. Saat menerima surat tersebut, Igusti Pangeran Tangkas tidak dapat memahami isi suratnya dengan baik, dan ia hanya melihat perintah agar si pembawa surat harus dihukum mati. 

Tanpa tahu siapa yang sebenarnya harus dihukum, dan dengan kelamnya keadaan, Igusti Pangeran Tangkas terperangkap dalam situasi yang sangat tragis. Tak menyadari bahwa yang dimaksud dalam surat itu adalah anaknya  sendiri, ia pun melakukan tindakan yang tak dapat dibatalkan. Dengan hati yang berat, ia terpaksa membunuh  anaknya sendiri.

Peristiwa itu menghancurkan hati Pangeran Tangkas. Ia merasa telah mengorbankan anak satu-satunya tanpa dosa, hanya karena ketidakpahaman atas surat yang disampaikan. Kejadian itu mengguncang seluruh kerajaan, karena tak ada yang menyangka bahwa kebodohan dalam membaca dapat menelan nyawa seorang anak yang sejatinya tidak bersalah.

Melihat kesedihan yang mendalam dari Pangeran Tangkas, Dalem Gelgel merasa iba. Untuk menghibur hati Pangeran Tangkas yang telah kehilangan anaknya, Dalem Gelgel memutuskan untuk memberikan istrinya yang sedang hamil dua bulan sebagai pengganti anak yang telah hilang. Istri Dalem Gelgel, yang kini mengandung calon penerus kerajaan, diberikan untuk menjadi istri Pangeran Tangkas. Sebuah keputusan yang penuh makna, namun penuh dengan tanggung jawab besar.

Dalem Gelgel memberi pesan kepada Pangeran Tangkas agar anak yang lahir dari pernikahan ini nanti diberi nama Niluh Tangkas Kori Agung, dan anak itu nantinya harus diangkat sebagai ahli waris kerajaan. Setelah beberapa bulan, sang bayi pun lahir dengan selamat dan diberi nama Niluh Tangkas Kori Agung, sesuai dengan pesan Dalem Gelgel.

Niluh Tangkas Kori Agung tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan cerdas. Ia menjalani kehidupan yang penuh dengan pendidikan. Niluh mampu membaca dan menulis dengan lancar. Begitu dewasa, Niluh Tangkas Kori Agung dilamar Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel, seorang pemuda terhormat dari keluarga Pasek Gelgel yang juga memiliki darah kerajaan.

Dari pernikahan Niluh Tangkas Kori Agung dan Kyai Gusti Agung Pasek Gelgel, lahirlah empat orang putra yang sangat dihormati dalam masyarakat. Keempat putra ini masing-masing diberi nama Pasek Pangeran Tangkas Kori Agung, Bendesa Tangkas Kori Agung, Pasek Bendesa Tangkas Kori Agung, dan Pasek Tangkas Kori Agung. Mereka semua dikenal sebagai bagian dari keluarga besar Pasek Tangkas Kori Agung atau Tangkas saja, yang menjadi simbol keturunan kuat dari Pangeran Tangkas.

Keempat putra ini kelak memainkan peran penting dalam menjaga kemakmuran kerajaan Gelgel dan melanjutkan warisan keluarga mereka. Meskipun banyak tantangan yang harus mereka hadapi, mereka tidak pernah melupakan pelajaran dari tragedi masa lalu yang mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan pengertian. Sejarah keluarga Tangkas Kori Agung, dengan segala liku-liku dramatis dan penuh pengorbanan, akhirnya menjadi legenda yang dikenang sepanjang masa.

Kerajaan Gelgel pun tetap berdiri kokoh, dengan Niluh Tangkas Kori Agung sebagai salah satu penerus yang bijaksana, melanjutkan tahta dan menjaga kedamaian bagi rakyatnya. Namun, dalam setiap keputusan yang diambilnya, selalu ada ingatan tentang betapa harga yang dibayar dalam sejarah keluarganya begitu mahal.

Komentar

Postingan Populer